Rabu, 20 Mei 2009

Ruh Pendidikan, Kemanakah Kini?

Jika sejenak kita renungkan apa yang kini dikejar para guru dan kepala sekolah di negeri ini. Mereka berlomba mendapatkan sertifikasi dengan semangat juang 45. Walaupun tanpa mereka sadari, apa yang mereka lakukan adalah sebuah kebohongan, misalnya dengan membeli sertifikat seminar, membeli piagam penghargaan, dan kebohongan lainnya yang tidak pantas dilakukan seorang pendidik.
Bahkan, sebagaian kepala sekolah serta pengawas ada juga yang melanjutkan kuliah ke S2 guna mempertahankan jabatan mereka. Mereka tidak ingin suatu saat "jatuh" gara-gara kalah ijazah. Mau di kemanakan muka mereka jika suatu saat dilibas oleh junior sendiri karena tidak melanjutkan kuliah?
Akibatnya, manakala mereka melanjutkan kuliah ke Pasca sarjana, mereka hanya duduk ongkang-ongkang kaki di bangku kuliah. Soak tugas diserahkan pada teman yang sekiranya membutuhkan penghasilan tambahan. Yang penting bagi mereka: kuliah selesai. Uang tidak jadi soal. Lantas, saya mau bertanya, apakah ini potret pendidikan masa kini? Di tengah realitas pemerintah sedang menggembor-gemborkan sertifikasi, namun pada akhirnya diiringi oleh siasat licik para pendidik?
Mau jadi apa negeri ini jika para pendidiknya saja bersikap seperti demikian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar